Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Pengalaman Pertama Kali Mendaki Gunung Prau Wonosobo

Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas yang digemari banyak orang dari dahulu dan semakin banyak di beberapa tahun belakangan ini.

Sebuah aktivitas yang bisa dibilang cukup menguras energi, karena namanya jalur pendakian pasti banyak tanjakan dan juga turunan yang lumayan curam.

Tentu bagi orang yang baru pertama kali mencoba dan tidak terbiasa pasti akan merasakan lelah di perjalanan.

Tapi yang menjadi pertanyaan adalah ah walaupun lelah, letih, bahkan ketika menanjak rasanya ingin kembali turun istirahat, tapi candu untuk kembali mendaki gunung akan muncul saat Setelah sekian lama tidak mendaki.

Konon katanya kesan pertama ketika mendaki gunung, itulah yang menjadi patokan Apakah seseorang Taka kembali lagi mendaki atau tidak.

Kalau saya rasa hal itu tidak ada salahnya, karena saya sendiri juga merasakannya.

Dan kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman pertama kali saya mendaki gunung.


Waktu itu gunung yang saya daki, bisa dibilang tidak terlalu tinggi tapi lumayan populer karena pemandangan yang sangat luar biasa indahnya.

Tidak lain dan tidak bukan gunung tersebut adalah gunung Prau yang terletak di daerah Dieng Kabupaten Wonosobo.

Pendakian pertama saya waktu itu Kalau tidak salah ah adalah di tahun 2015. Bisa dibilang tahun tersebut merupakan awal di mana mulai banyak para pendaki baru yang ingin mencoba mendaki gunung.

Salah satu sebabnya adalah adanya salah satu film tentang pendakian gunung yang ada di di Jawa Timur, dibarengi dengan salah satu acara televisi yang berhubungan tentang petualangan mengeksplor alam termasuk gunung.

Sebenarnya waktu itu saya tidak kepikiran sama sekali untuk mendaki gunung, berhubung ada teman yang mengajak kemudian penasaran juga bagaimana sih rasanya mendaki gunung, Akhirnya saya memutuskan untuk ikut.

Bisa dibilang Waktu itu saya benar-benar tidak tahu bagaimana itu rasanya mendaki gunung, kemudian perbekalan atau alat apa saja yang mestinya dibawa, jadi saya hanya mengandalkan teman yang sudah paham tentang pendakian.

Berkumpullah kami di suatu titik di kota Jogja, sebelum melakukan perjalanan menggunakan motor dan berboncengan menuju arah Kabupaten Wonosobo.

Waktu itu, kami berangkat kurang lebih ada ada 6 orang, tapi saya sendiri tidak kenal semuanya nya, dalam artian mereka adalah orang yang baru saya kenal di saat itu.

Berangkat sore hari, dan baru tiba di daerah Wonosobo sekitar pukul 8 malam.

Ada sesuatu yang berbeda yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya pada saat itu, yaitu adalah Hawa dingin yang cukup terasa ketika memasuki daerah Wonosobo. 



Karena waktu itu Cuma membawa yang seadanya, telapak tangan terasa membeku karena tidak menggunakan kaos tangan. Dibarengi dengan telinga yang terasa sakit karena tidak terbiasa dengan suhu udara yang sedingin itu.

Dan benar saja, ketika memasuki kawasan Dieng padahal belum pagi kabut tebal cukup menghalangi jarak pandang ketika melihat ke depan. Tentu hal itu semakin menambah rasa dingin yang dirasakan oleh tubuh.

Cukup lumayan terasa ketika di perjalanan, tibalah kami di salah satu basecamp Gunung Prau yaitu adalah basecamp, saya lupa namanya.

Yang pasti itu adalah bukan basecamp patak banteng yang cukup terkenal itu. Di situ tidak terlalu ramai seperti basecamp patak banteng, tapi jalur pendakian nya lebih datar walaupun jaraknya mungkin lebih jauh jika dibandingkan harus melewati jalur patak banteng.

Gak tahu kenapa Mungkin yang namanya pendaki pemula, tanpa istirahat yang lumayan lama, setelah membayar biaya registrasi, saat itu juga kami mulai melakukan pendakian di malam hari.

Namanya baru pertama kali mendaki gunung, masih di area persawahan tidak jauh dari basecamp, kaki rasanya sudah lelah bahkan di saat itu kami istirahat lumayan lama.

Bisa dibilang saya sendiri saat itu Sebelum mendaki gunung tidak ada persiapan sama sekali, dalam artian tidak pemanasan atau olahraga terlebih dahulu di hari-hari sebelumnya.

Bisa dibilang Baru beberapa langkah kami istirahat, karena kalau memang tidak terbiasa mendaki gunung saat menemui tanjakan akan cukup menguras energi.

Setelah kurang lebih tiga setengah sampai 4 jam pendakian, tibalah kami di salah satu camp area yang ada di puncak Gunung Prau.

Saat itu juga walaupun Tubuh terasa dingin, ada hal yang luar biasa yang baru saya jumpai dalam kehidupan saya.

Yaitu adalah ketika melihat ke langit atas, jutaan atau bahkan ribuan bintang terlihat lebih terang jika dibandingkan dengan ketika kami masih berada dibawah.

Mungkin itu adalah salah satu penyebab rasa lelah yang sebelumnya terasa, ketika melihat bintang-bintang berhamburan dengan begitu jelasnya di langit, membuat rasa lelah seakan sirna begitu saja.

Setelah sekian lama memandangi bintang, sembari juga membikin tenda ada, akhirnya kami makan dan setelah itu tertidur pulas di dalam tenda dengan sleeping bag seadanya yang cukup menghangatkan tubuh dikala itu.

Dan kembali sesuatu yang menakjubkan seperti sesuatu hal yang baru pertama kali saya jumpai adalah ketika terbangun di pagi hari membuka tenda dan melihat matahari muncul dari ufuk sebelah timur.

Mungkin tidak berlebihan rasanya jika saya bilang Hal itulah yang menjadi candu saya untuk kembali mendaki gunung, dengan hamparan pemandangan indah disertai awan yang terlihat seperti berada di bawah kaki, bisa melihat sunrise yang begitu luar biasa cukup menyilaukan mata.

Walaupun lelah, dingin, Banyak mengeluh ketika mendaki, tetapi entah mengapa semua itu sirna dan ingin mengulanginya kembali ketika sudah berada di rumah.

Mungkin singkat cerita ini adalah cerita pengalaman saya ketika mendaki gunung pertama kali yaitu adalah Gunung Prau yang berada di daerah Dieng Kabupaten Wonosobo.