Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Memaafkan Kesalahan dan Menerima Diri Sendiri

Setiap manusia yang sudah berumur pasti pernah melakukan kesalahan, baik itu terhadap orang lain maupun ke diri kita sendiri.

Sayangnya, banyak dari kita yang terlalu banyak menyimpan rasa bersalah terhadap diri sendiri sehingga sulit untuk mendapatkan ketenangan hati.

Banyak dari kita yang merasa putus asa, karena seperti ada sesuatu yang mengharapkan diri kita untuk mampu melakukan segala sesuatu tetapi kita tidak mampu untuk melakukannya, sehingga timbulah rasa bersalah itu.

Faktanya tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, baik itu dahulu, sekarang, atau hari esok nanti, dan seterusnya.

Tapi banyak juga yang tidak bisa menerima itu, mengharapkan semua menjadi sempurna seperti apa yang diharapkan.

Cara untuk mengatasi rasa bersalah itu, ya dengan kita menerima kesalahan itu, memaafkannya, dan mulai berdamai dengan diri sendiri.

Lalu bagaima untuk melakukannya?

Kita bisa seperti sekarang, pasti karena ada rangkaian pristiwa di masa lalu yang membentuk diri kita saat ini.

Beruntung bagi yang masa lalunya penuh dengan kegembiraan, pasti semua akan terasa lebih mudah karena melewati hari dengan perasaan senang.

Lalu bagaimana dengan mereka yang membentuk dirinya dengan penyesalan dari rasa bersalah dan belum bisa menerimanya sampai saat ini. Pasti hidup terasa berat, karena merasa semua di sekitar, bahkan diri sendiri seolah-olah selalu mengharapkan untuk menjadi sempurna.

Kita tidak bisa menjadi seperti yang orang minta

Tidak ada manusia yang dapat menyenangkan hati semua orang, bahkan ketika kita berbuat baik sekalipun (menurut versi kita) pasti ada saja omongan dari orang lain yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Sebagai contoh

Misalkan ketika kita punya rejeki berlebih dan berniat baik untuk menyumbangkannya ke orang lain yang lebih membutuhkan, pasti tanggapan dari manusia lain berbeda-beda. Mungkin ada yang menggangap kita sebagai orang dermawan, baik hati, dll (apapun komentar baik), tapi pasti ada juga orang yang merasa iri, menganggap diri kita sombong dll (apapun tanggapan negatifnya).

Kita tidak bisa mengontrol itu semua sesuai apa yang kita harapkan.

Mulai sekarang, ketika apapun yang kita kerjakan dan merasa bahwa itu adalah hal yang benar (versi diri sendiri), maka segera lakukanlah, tanpa perlu memikirkan tanggapan dari orang lain.

Kalau cocok ya syukur kalau tidak ya tidak masalah. Setidaknya kita sudah mempunyai niat baik untuk menjalankannya, tanpa perlu menyalahkan diri sendiri apabila itu tidak sesuai yang orang lain kehendaki.

Karena pada dasarnya setiap individu mempunyai cara pandang yang berbeda terhadap suatu permasalahan.

Jadi yakinilah diri kita sendiri mau seperti apapun nantinya.

Tiga cara untuk memaafkan dan menerima diri sendiri


1. Kita harus menyayangi dan mencintai diri sendiri

Rasa sayang yang diberikan pada diri sendiri dapat membantu kita untuk lebih menghargai diri sendiri.

Apapun itu ketika kita dapat menghargai diri sendiri, pasti rasa percaya diri akan terbentuk tanpa takut untuk melakukan segala sesuatu.

Tentu itu akan menjadikan kita menjadi manusia yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

Karena apabila kita hidup tapi dipenuhi dengan ketakutan, maka akan ada banyak hal terlewat begitu saja tanpa kita merasakannya.


2. Menyadari semua butuh proses dan kita manusia biasa yang kapan saja bisa berbuat salah

Segala sesuatu pasti butuh proses untuk menjadi seperti apa yang diharapkan.

Jadi jalani semua prosesnya walau itu tidak sebentar dan mungkin akan ada kendala bahkan kesalahan yang akan terjadi.

Semua itu adalah hal wajar.

Ada kalanya kita tidak bisa untuk menyelesaikan semua kesalahan yang ada. Ya karena kita manusia biasa, terbatas dengan semua yang kita miliki.

Terimalah dan coba belajar dari semua proses yang sudah terjadi untuk diperbaiki, sehingga hari esok dan berikutnya akan berjalan lebih baik.


3. Berhenti menilai diri sendiri dan membandingkannya dengan hidup orang lain

Mulai dari sekarang, berhentilah untuk menilai diri sendiri dan membandingkan kehidupan kita dengan orang lain.

Setiap manusia mempunyai keunikan yang berbeda-beda antara manusia satu dengan manusia lain.

Semua itu tidak bisa diseragamkan semuanya.

Sadarilah!

Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangnya sendiri-sendiri.

Si A lebih pintar dalam bermain musik daripada si B, tapi si A juga tidak lebih ahli dalam bermain sepakbola jika dibandingkan dengan si B.


Berhenti untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jalani apapun menurut versi terbaik dari diri sendiri, temukan kelebihan serta kekurangannya, dan jangan membenani diri dengan harapan untuk bisa menjadi sama dengan orang lain, sampai kita lupa bahwa kita punya sosok paling dekat dengan diri kita, yaitu diri kita sendiri.