Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Mendaki Gunung Sumbing Via Garung? Simak Dulu Cerita Berikut Ini

Mendaki gunung bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu hal yang membosankan dan hanya membuang-buang waktu saja. Akan tetapi banyak juga orang yang suka atau senang dengan kegiatan ini.Walaupun harus megeluarkan tenaga dan biaya akan tetapi bagi para pendaki itu tidak menjadi halangan. Itu semua nanti akan terbayarkan ketika melihat betapa indahnya pemandangan ketika berada di atas gunug.

Dan pada kesempatan kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman saya ketika mendaki gunung tertinggi urutan ketiga di pulau Jawa, tak lain dan tak bukan gunung itu adalah gunung sumbing yang berada diantara Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo.


Sebenarya ada beberapa jalur pendakian yang bisa dilalui untuk mencapai puncak Gunung Sumbing. Tapi waktu itu Saya memilih untuk mendaki via Jalur Butuh Garung Wonosobo. Saya memilih jalur itu karena menurut saya jalur pendakian yang paling enak dan terkenal. Disamping jalurnya yang jelas ditambah bisa melihat dengan leluasa Gunung Sindoro serta beberapa Gunung lainya yang Saya tidak hafal semua namaya.

Basecamp Menuju Pos 1


Ketika sampai di basecamp kalian kalian akan dikenakan biaya kurang lebih sekitar lima belas ribu (Kalau sekarang saya tidak tahu) untuk para pendaki yang ingin mendaki ke puncak gunung sumbing. 

Disini ada dua pilihan,mau mendaki dari basecamp menuju Pos 1 dengan berjalan kaki atau menyewa Jasa Ojek. Kalau Kalian ingin menghemat waktu ketika mendaki. Kalian bisa menyewa Ojek dan akan dikenakan biaya tambahan sekitar dua puluh lima ribu rupiah (kalau belum berubah).
  
Ojek Gunung untuk para Pendaki Gunung Sumbing, menurut Saya adalah sesuatu yang unik yang tidak Saya temukan ketika ingin Mendaki di Gunung yang lainnya. Karena kita nanti akan disuruh duduk di depan dan barang bawaan akan dibawa dibelakang oleh tukang ojeknya.

Dan bagi Kalian yang suka adrenalin pasti akan cocok ketika mencoba naik ojek gunung ini. Apalagi ketika malam hari.Karena nanti tukang ojeknya akan membawa kita dengan kecepatan yang kencang (menurut saya) di jalan yang bisa dikatakan tidak rata karena masih dari belum di semen apalagi di aspal.

Tentunya hal ini dilakukan dengan menggunakan motor yang sudah di modifikasi dan dirancang untuk melewati medan seperti itu. Kalau menggunakan jasa ojek, dari Basecamp menuju Pos 1 kurang lebih ditempuh dengan waktu sekitar sepuluh sampai lima belas menitan. Tapi jika tidak ingin menggunakan jasa ojek, mungkin dari Basecamp sampai Pos 1 bisa memakan waktu satu sampai tiga jam .

Pos 1 Menuju Pos 2


Ketika sampai di Pos 1 menuju Pos 2 Kita nanti akan bertemu dengan jalan tanah yang banyak cabangnya tapi tetap menuju satu titik yang sama. Jadi tidak perlu khawatir untuk memilih salah satu jalan yang bercabang tersebut.Karena nantinya akan bertemu pada satu titik yang sama.

Untuk medanya masih lumayan mudah berupa tanah tapi yang menanjak tapi juga tidak terlalu menanjak banget.

Dan untuk lama waktu yang ditempuh sekitar dua sampai tiga jam perjalanan (tergantung kekuatan fisik sang pendaki). Apabila sudah merasa lelah istirahatlah dengan mengatur nafas kalian dan jangan terlalu dipaksakan.

Pos 2 menuju Pos 3


Kalau menurut saya disinilah medan yang paling berat untuk dilewati. Karena kita akan bertemu dengan tanjakan yang curam  dan licin apabila tanahnya basah. Jadi diperlukan tenaga yang ekstra serta kehati-hatian dalam menentukan langkah kemana kaki akan melangkah.

Dan kabar baiknya adalah sekarang sudah dibuka jalan baru dari pos 2 ke pos 3. Sehingga kondisi jalannya lebih landai dan tidak securam yang dulu.

Dan ketika sampai di pos tiga,nanti kalian sudah bisa mulai mendirikan tenda. Mungkin cukup untuk bisa mendirikan beberapa tenda sekaligus.

Pos 3 menuju Pestan


Tidak cukup memakan waktu yang lama dari Pos 3 menuju pestan. Disinilah banyak para pendaki yang mendirikan tendanya. Karena memang di pestan ini tanahnya tidak terlalu miring dan cukup luas untuk mendirikan tenda.

Kalian juga sudah bisa melihat gunung sindoro yang cukup jelas, serta beberapa gunung yang nampak terlihat. Kalau saya bilang, sampai di pestan ini kita akan mendapatkan pemandangan yang sudah sudah menyejukkan mata.

Saya juga mendirikan tenda di sini. Kebetulan waktu itu pendaki tidak terlalu ramai. Jadi suasana tenang dan nyaman bisa saya dapatkan.

Pestan menuju Watu Kotak


Jika kalian ingin terus lanjut ,maka kalian akan terus mendaki.dan jalur yang dilewati berupa tanah ditambah bebatuan yang lumayan besar, serta jumlah batunya yang banyak. Jadi Kalian harus tetap hati-hati

Singkat cerita waktu itu, saya sudah merasa cukup untuk melanjutkan perjalanan dikarenakan bekal makan dan minum kami semua tertinggal di tenda. Daripada memaksakan untuk terus, yang ada nanti malah merugikan di sendiri, ya lebih baik untuk balik kanan saja.

Dibilang puas ya puas, dibilang tidak puas ya tidak puas karena gagal mencapai puncak. Mendaki gunung adalah meredam ego dan belajar berdamai dengan kemampuan dan diri sendiri. Karena di gunung beda dengan di kota. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, akan lebih sulit untuk memimta pertolongan.

Itulah cerita pengalaman saya mendaki gunung sumbing beberapa tahun lalu. Semoga bisa menjadi bacaan yang menarik dan memberikan manfaat.