Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sawah Petani, Semakin Ke Sini Semakin Punah Keberadaannya

Sawah, dahulu di daerah saya hamparan sawah masih luas tapi sekarang sudah berubah menjadi bangunan. Entah itu pabrik, entah itu rumah, atau bangunan lainnya.

Dahulu sangat sering saya jumpai para petani yang sedang berangkat beramai-ramai menuju sawahnya menuju sawahnya. Tapi sekarang, hal itu tidak apa yang terlihat dahulu kala.

Sekarang lebih banyak anak muda yang memilih untuk bekerja seragam dengan manusia pada umumnya. Yaitu bekerja dengan orang lain berangkat pagi dan dan pulang ketika petang dibayar dengan upah bulanan sesuai kesepakatan di awal.


Entah mengapa sekarang menjadi seorang petani bukanlah sesuatu yang diminati. Orang lebih banyak yang suka mencari uang untuk makan. Bukan menciptakan sumber pangan untuk kehidupannya sendiri.

Apakah masih banyak yang belum sadar bahwa salah satu syarat untuk manusia bisa bertahan hidup adalah dengan makan dan minum.

Lalu bagaimana nanti jika kita sudah kehilangan sumber pangan kita, dan apa-apa harus mengimpor dari daerah lain?

Kenapa menjadi seorang petani, selalu mendapat pandangan bahwa pekerjaan itu bukan sesuatu yang menjanjikan?

Dan dan sekarang semakin kesini banyak sawah yang terlihat memprihatinkan, sawah itu  sudah tidak terlihat sesubur dulu dan banyak pemiliknya yang merasa putus asa sehingga menjualnya untuk dibangun sebuah bangunan.

Apakah masih banyak yang belum sadar, bahwa semakin kesini harga tanah juga semakin mahal. Lantas Bagaimanakah nanti kedepannya kedepannya jika tidak ada tempat lagi lagi untuk bisa menanam.

Lalu apakah kita harus terus-menerus membeli untuk mendapatkan sumber pangan yang dahulu bisa kita peroleh dari sawah yang sekarang sudah berubah menjadi bangunan.

Dahulu sumber irigasi juga sangat berbeda dengan sekarang. 

Dahulu parit-parit selalu mengalir deras airnya selalu mengalir deras airnya tapi sekarang  sudah kotor dengan sampah. Banyak juga aliran sungai sungai kecil yang sudah tertutup bangunan di atasnya, sehingga airnya pun tidak mengalir seperti dahulu kala.

Jika sudah seperti itu otomatis sawah pun tidak mendapatkan sumber air dan tanaman juga akan sulit untuk hidup.

Dahulu beberapa daerah banyak yang menyabet gelar sebagai tempat lumbung pangan daerah. Tapi sekarang semakin kesini ini gelar itu pun pun mulai Terlupakan karena faktanya tidak seperti dahulu kala lagi.

Apakah yang terjadi sebetulnya memang seperti itu atau apakah hal itu memang direncanakan supaya kita harus bergantung kepada ada orang lain untuk mendapatkan sumber pangan?

Dahulu di sawah masih banyak hewan-hewan liar seperti ular, seperti ular, liar seperti ular, masih banyak hewan-hewan liar seperti ular, seperti ular, liar seperti ular, garangan, burung-burung sawah yang sekarang sudah menipis bahkan Sudah jarang untuk ditemui.

Semua itu bisa terjadi karena rusaknya ekosistem yang ada di sawah. Hewan-hewan pun juga terdampak karena rusaknya ekosistem tersebut.

Tidak jarang sekarang banyak terdengar berita atau cerita banyak hewan-hewan yang masuk ke pemukiman warga.

Tentu jika kita menyalahkan hewan kita akan terlihat egois karena Kitalah manusia yang merusak habitatnya.

Hewan juga perlu tempat tinggal, hewan juga perlu berkembang biak, hewan juga perlu makan. Tapi Hewan seperti kehilangan haknya untuk tetap bisa hidup selayaknya kita manusia.

Ketika manusia sudah merasa kehilangan, pasti akan banyak juga manusia yang sadar bahwa apa yang mereka sia-siakan dahulu kala kala terasa sangat berguna di hari ini.

Sebelum ada pupuk buatan pabrik dahulu banyak petani yang masih menggunakan bahan-bahan organik untuk menyuburkan tanamannya.

Sekarang yang bisa dibilang yang para petani sudah Ketergantungan dengan pupuk buatan pabrik.

Dan ketika harga pupuk itu sedang melambung tinggi para petani pun juga kebingungan untuk membelinya.

Banyak juga orang yang sadar bahwa Penggunaan pupuk buatan pabrik atau kimia secara berlebihan juga akan mendatangkan sesuatu yang negatif bagi media tanaman untuk hidup.

Dan apakah masih banyak yang belum sadar juga tentang efek yang akan yang akan ditimbulkan dari sumber pangan yang kita makan sehari-hari jika terkena obat-obatan yang bisa membunuh hewan-hewan kecil itu jika masuk ke tubuh manusia.

Melihat fakta bahwa beberapa tahun kebelakangan ini sangat berbeda dengan dahulu ketika melewati suatu Jalan teringat dahulu pinggir kiri kanan masih terhampar luas hamparan sawah dan sekarang sudah sangat berbeda.

Ada suatu kenangan yang sangat ingin hal itu itu terulang kembali tapi apa daya itu bukan kuasa saya karena pemiliknya sudah menentukan nasibnya masing-masing.

Tidak salah sekarang manusia terhadap pilihannya apapun dan tidak benar juga kalau sesama manusia menghakimi manusia lain atas kebenaran versi dirinya sendiri.