Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fenomena yang Terjadi Dalam Kehidupan Kita Sekarang Ini

Bersyukur bisa lahir dan hidup di dunia ini, melewati segala macam certia walaupun tidak semua sesuai dengan apa yang menjadi rencana.

Tentu sangat boleh berangan-angan dan membuat rencana, menyusun strategi dengan pasti berharap nanti semua akan seperti apa yang dikehendaki.Tapi restu tuhan menjadi kunci dari apapun yang terjadi di dunia ini.

Perubahan dalam waktu yang relatif singkat tentu akan membuat banyak orang kaget dan belum siap dengan keadaan yang terjadi. Dan kondisi seperti ini dapat membuat orang kebingungan karena belum menemukan apa yang menjadi patokan kehidupan.

Lumayan miris ketika membaca postingan di sosial media tentang hal yang cukup mengandung kotroversi, sehingga menimbulkan berbagai macam sudut pandang dan jadi ajang unjuk pembenaran bagi siapapun itu yang merasa benar.

Terbelah menjadi dua kubu pro dan kontra padahal bukti nyata belum ada.



Memang negara kita ini adalah negara demokrasi. Bebas berpendapat dalam bentuk apapun, ya walaupun sekarang sudah ada UU ITE dengan harapan tentu itu akan menjadi pembatas, yang membuat orang akan lebih berhati-hati lagi dalam unggahanya di sosial media.

Sayangnya belum begitu jelas patokan aslinya seperti apa sampai orang bisa terjerat UU ITE ini. Banyak orang menyebutnya dengan pasal karet. Dan sampai sekarang masih terjadi pro dan kontra di masyarakat kita tentang UU ITE ini.

Ya, apapun itu bukan UU ITE ini yang akan dibahas.


Sesuatu Fenomena yang terjadi sekarang ini


Lebih ke kondisi sekarang ini tentang orang-orang yang saling hujat dengan gamblangnya di Sosial Media.

Dan mirisnya, Hal ini hampir terjadi dalam berbagai macam bentuk postingan dan mempengaruhi berbagai macam aspek kehidupan.

Berdiskusi atau berdebat itu baik, yang kurang pas itu adalah ketika tidak ada yang mau mengalah atau mengakui opini dari orang lain tetap kekeh dengan apa yang dianggapnya benar, sehingga justru tidak menemukan titik temu malah, membuat beban pikiran sendiri.

Seharusnya bisa menjadi solusi tapi malah semakin membuat rumit keadaan.

Sayangnya ada lagi lebih parah adalah mereka yang menggunakan waktunya untuk membully dan menghujat orang atau sesuatu yang justru seperti mempertontonkan kebodohannya di depan umum.

Seolah-olah seperti kapas yang ikut dan terbawa angin berhembus.

Tidak punya pegangan. Ketika sedang bagus dipuji dan ketika sedang jelek dicaci dan dimaki. Nemplok sana-sini seolah menjadi benalu bagi kehidupan orang lain.


Memang benar kita tidak bisa membahagiakan dan menurti semua pendapat orang


Sayangnya untuk benar-benar bisa memegang kata-kata itu dan mengamalkannya dalam hidup ini tidak semudah ketika mengucapkannya.

Mungkin orang yang bisa dan akan berbicara seperti itu adalah mereka yang pernah mengalami kemudian berhasil untuk terus bangkit ke arah yang lebih baik atau mereka yang belum pernah mengalami mendapatkankan hujatan atau masukan dari pendapat banyak orang dengan segala macam versi yang masuk ke kehidupannya.

Lalu bagaimana dengan mereka yang sedang mengalami?

Lalu bagaimana yang terbawa emosi dengan suasana padahal sebenarnya tidak ada hubungan secara langsung dengan hidupnya?

Walaupun belum pernah mengalami. Ketika sudah tahu tentang bahwa tidak semudah itu bisa menerima pendapat dan hujatan dari orang lain, setidaknya kita akan lebih bisa mengontrol diri sebelum melakukan tindakan yang bisa menyakiti atau merugikan orang lain. Entah itu dalam bentuk apapun.


Boleh kok untuk istirahat dan tidak perlu terlalu dipaksa


Tidak bisa dipungkiri bahwa terlalu sering membaca postingan di sosial media, terkhusus postingan yang mengandung kontroversi di masyarakat dapat membuat ikut terbawa suasana.

Dan sayangnya hal itu bagaikan sebuah candu, memacu jari untuk terus menggeser layar, kemudian mata seperti membutuhkan asupan bacaan yang tak pernah ada hentinya.

bersyukur kalau jari jemari masih bisa tahan dengan luapan pikirin yang ingin dikeluarkan dalam pikiran.

Kalau tidak?

Memulai dengan menyadari dan mengambil langkah bijak tentu sangat penting untuk dilakukan. Tentu semua itu bertujuan menjaga aspek  kehidupan dari pengaruh buruk didalamnya.

Banyak orang yang telah membuktikan bahwa setelah beristirahat dari sosial media, hidupnya menjadi tenang dan lebih bahagia. Karena akan lebih fokus di kehidupan nyata tanpa perlu memikirkan apa yang tidak berhungan dengan dirinya.

Karena diakui atau tidak diakui bahwa pelajaran seperti ini tidak pernah diajarkan, sehingga membuat banyak orang tidak siap untuk menerima dan cenderung terkurung dan lebih banyak mendapatkan hal negatif dibandingkan positifnya.