Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perubahan Zaman Dahulu, Sekarang dan yang Akan Datang

Jika kalian memperhatikan anak zaman sekarang terus khusus anak-anak kecil, dan dibandingkan dengan anak-anak tahun dibawah 2000-an pasti berbeda.

Diera semua yang serba digital saat ini, banyak anak-anak atau orang yang sudah lebih merasa nyaman berinteraksi dengan handphone dibandingkan dengan sesama manusia.

Mungkin bisa dibilang dan tidak bisa dipungkiri kalau dibandingkan sekarang dengan dahulu, salah satu contohnya adalah dahulu banyak anak-anak atau remaja yang berbohong kepada orang tuanya untuk main keluar bersama dengan teman-teman. Tapi sekarang ini sering kita jumpai banyak anak-anak yang berbohong kepada temannya, bilangnya ada urusan keluarga dan lain sebagainya demi hanya untuk bisa tiduran di atas kasur Sambil Bermain handphone.

Ya mungkin itulah ya era sekarang.

Dahulu bermain itu secara langsung secara fisik mengeluarkan tenaga bersama teman-teman. Tapi sekarang ketika kumpul pun dengan teman-teman banyak remaja atau anak-anak yang lebih memilih sibuk dengan handphonenya masing-masing.


Sebenarnya tidak ada yang salah juga karena memang inilah perkembangan zaman yang tentunya dari waktu ke waktu pasti akan bergerak dan berubah.

Tapi tidak ada salahnya juga Seharusnya kita itu sudah sadar harus sadar bahwa wa ya kita ini adalah manusia. Seharusnya kita bisa menempatkan diri kita di dalam kondisi tertentu.

Sudah semua harus melulu bermain handphonenya masing-masing. Sebenarnya ada teman untuk diajak ngobrol di depannya tapi malah sibuk chat-an dengan orang lain yang jaraknya jauh padahal kepentingannya ya cuma basa-basi saja untuk membunuh waktu. Yang terjadi Ya pastinya Jarak antara satu orang dengan orang lain pasti kurang memiliki keakraban.

Dan tidak bisa dipungkiri juga bahwa semakin ke sini lahan atau tempat bermain yang bisa dibilang dulu tersebar luas, makin hilang tergusur dengan bangunan yang yang menghilangkan tempat bermain itu.

Mungkin, dahulu main di sungai, sawah, perkebunan adalah tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersenang-senang bersama teman.

Namanya juga sebuah era. Ketika semua sudah berlalu pasti rasa kangen untuk kembali ke masa itu itu akan hinggap di pikiran.

Namanya juga manusia adalah makhluk hidup yang semakin hari semakin lama pasti akan semakin tua. Sayangnya tidak semua manusia bisa menjadi dewasa karena dewasa bukan tergantung usia tapi pola pikir dan mindset kita.

Namanya juga remaja apalagi ketika di usia 20 sampai 30 tahun titik itu namanya juga remaja apalagi ketika di usia 20 sampai 30 tahun. Itu adalah usia dimana manusia beranjak dari remaja menuju dewasa.

Biasanya di usia segitu banyak anak-anak atau manusia yang bingung dengan kehidupannya. Mempertanyakan sesuatu yang sebenarnya jika tidak dipikirkan ya tidak menjadi beban pikiran.

Di usia itu pasti banyak yang hidupnya merasa Hampa bingung dengan masa depan. Ingin berbuat sesuatu tapi masih ragu-ragu Apakah nanti akan berhasil atau gagal. Dan itu tentunya akan menambah beban pikiran.

Tapi langkah paling baik adalah terus mencoba tak peduli nanti hasilnya seperti apa yang pasti tidak perlu terlalu memikirkan tinggal jalani dan lakukan saja.

Jika hidup terasa buntu bingung mau melakukan apa apa langkah paling simpel nya adalah kita bisa memperbaiki diri dengan cara cara melakukan apa yang kita senangi belajar terus mengembangkan apa yang kita suka, kalaupun seumpama nanti gagal belajar dari kegagalan adalah suatu proses untuk mencapai keberhasilan.

Terkadang kita juga seperti terjerumus dalam suatu zona nyaman, salah satu contohnya adalah kita terfokus dengan apa yang kita genggam dalam artian sesuatu yang membuat kita malas untuk melakukan aktivitas dalam bentuk nyata.

Tentunya jika hal itu di abaikan terus dilakukan secara terus-menerus, terperangkap dalam rasa malas. Maka yang ada kita akan semakin tertinggal dengan siapapun itu.

Banyak yang merasa semakin tua semakin sempit lingkup lingkungannya. tapi banyak yang tidak sadar juga bahwa diri sendiri lah yang membuat lingkup lingkungan sekitar kita menjauh atau justru Kitalah yang menjauh dari mereka.

Merasa sepi merasa sendiri semakin terpuruk tidak bisa melakukan sesuatu.

Belajarlah untuk bisa menikmati hidup karena kita hidup untuk menikmatinya bukan untuk menyesalinya.